Dari sekian banyak profesi yang ada di dunia ini, penulis lepas adalah salah satunya yang terbilang santai tapi penuh profesionalisme.Mengapa demikian? Dengan fleksibilitas waktu dan tempat yang memungkinkan kamu bekerja kapan saja dan dimana saja tanpa ada tuntutan untuk berangkat dan berada di gedung perkantoran dari pagi hingga petang, penulis lepas dapat menjadi pilihan yang tepat untuk kamu yang tidak menyukai keterikatan pada peraturan dan jadwal bekerja yang super ketat dari kantor.
Tapi, itu bukan berarti pula bahwa kamu bisa seenaknya melakukan pekerjaan ini. Nyatanya, tidak ada hal yang tidak memiliki aturan di dunia ini.
Sebagai penulis lepas seringkali kamu memang tidak terikat pada perusahaan tertentu, meskipun ada pula penulis lepas yang melakukan kontrak kerja misalnya dengan perusahaan SEO atau perusahaan penerbitan. Untuk kamu yang sama sekali tidak terikat dan menerima job menulis dari pencarian secara mandiri, pekerjaan ini memang memberikan kemerdekaan karena tidak ada tuntutan setiap harinya untuk menghasilkan tulisan.
Berbeda halnya dengan mereka yang menulis untuk sebuah perusahaan. Akan ada beberapa peraturan yang menetapkan langkah kamu sebagai penulis lepas yang sebenarnya tetap bersifat fleksibel, misalnya harus menulis artikel dengan jumlah kata tertentu setiap hari dan ada tenggat waktu (deadline) di dalamnya atau waktu-waktu dimana kamu diminta untuk berada di kantor.
Nah, di sini integritas kamu akan terlihat, apakah kamu cukup profesional untuk bekerja dengan orang lain sesuai aturan yang sudah ditetapkan atau memilih bekerja dengan cara sendiri tapi berakibat pada karir menulismu di perusahaan itu.
Lalu, bagaimana cara menjadi profesional dan mejaga profesionalitas tersebut melalui pekerjaan sebagai penulis lepas? Berikut ini beberapa tips untuk kamu yang ingin santai tapi tetap profesional!
Hasilkan yang berkualitas
Read a lot, write a lot. Kata-kata itu merupakan potongan dari kalimat seorang penulis ternama dunia, Stephen King. Siapa yang bisa membantah kalimat tersebut? Semua orang tentu bisa menulis terutama sejak demam update media sosial menyerang sepenjuru bumi. Tapi ketika berbicara tentang penulis lepas kita bukan lagi membicarakan tentang kegiatan menulisnya melainkan kualitas tulisan tersebut.
Untuk bisa menghasilkan tulisan yang bukan sebatas sejumlah karakter tertentu di dunia maya, seseorang harus memiliki wawasan yang luas dan informasi yang memadai. Membaca adalah jalan yang tepat untuk memperolehnya.
Ibarat amplop dan perangko, menulis dan membaca merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dan memang diciptakan untuk melengkapi satu sama lain. Semakin banyak kamu membaca, semakin kaya tulisanmu nantinya. Jadi, langkah pertama untuk memastikan bahwa pencari penulis lepas menilai tinggi profesionalitasmu adalah dengan menciptakan tulisan yang berkualitas tinggi pula.
Kunci penting lainnya dari menghasilakan tulisan yang berkualitas adalah terus berlatih, menciptakan kebiasaan menulis, dan jangan berhenti! Karena menulis dan membaca tidak bisa dipisahkan, maka ketika kamu sudah membaca begitu banyak buku dan bentuk referensi lainnya, apa lagi yang kamu tunggu? It’s time to write! Menuangkannya ke dalam tulisan adalah cara jitu untuk membuat dirimu puas dengan apa yang sudah kamu baca.
Namun, kita tidak bisa menutup mata bahwa kualitas tidak didapatkan dalam satu kali menulis. Layaknya pisau yang diasah terus-menerus, ketajaman menulis pun akan meningkat melalui latihan. Kamu bisa menetapkan jadwal menulis setiap harinya untuk membiasakan diri produktif. Kamu akan menemukan suatu hari dimana kebiasaan itu telah berubah menjadi sebuah kebutuhan.
Maka, yang perlu kamu lakukan adalah jangan berhenti dan biarkan orang-orang menilai tinggi kualitas tulisanmu suatu hari nanti.
Miliki wadah sendiri
Setelah siap dengan jadwal menulis setiap harinya, kamu memerlukan wadah untuk menampung tulisan-tulisan tersebut dan tidak membiarkannya berdebu di folder laptop atau bahkan di buku harianmu. Wadah di sini maksudnya adalah tempat untuk mempublikasikan tulisan-tulisanmu seluas dan sekreatif mungkin.
Wadah itu bisa berbentuk website atau blog yang bertebaran di dunia maya. Cukup mendaftar secara gratis, tulis-tulis-tulis, dan publish! Tambahan lainnya adalah kamu bisa kustomisasi halaman blog kamu supaya orang lain tertarik dan betah membaca tulisan kamu.
Memiliki website atau blog sendiri adalah nilai tambah bagi kamu sebagai penulis. Selain sebagai ajang untuk melatih kemampuamu dalam menulis, website atau blog ini bisa menjadi portofoli kamu dan bahan pertimbangan bagi pihak yang nantinya akan merekrut kamu sebagai penulis lepas. Mereka akan dengan mudah menilai kemampuan dan gaya menulismu melalui website atau blog tersebut.
Namun, ketika sudah memiliki wadah pribadi, jangan pula menutup diri dari kemungkinan untuk menulis di website atau blog orang lain. Menjadi blogger tamu atau menulis di blog orang lain yang telah terkenal dan memiliki banyak pembaca setia bisa membuat namamu semakin dikenal dan sekali lagi, meningkatkan kualitas portofoliomu.
Kenali waktu produktif
Mengenali waktu-waktu produktif dalam menghasilkan tulisan adalah hal yang tidak boleh dilewatkan oleh para penulis terutama penulis lepas. Ada penulis yang lebih produktif pada waktu senggang seperti pada saat akhir pekan, tapi ada pula penulis yang justru bisa menghasilkan tulisan di tengah tekanan tenggat waktu. Seorang penulis mungkin akan menemukan kelancaran dalam menulis di pagi hari, sementara penulis lainnya mungkin saja lebih mudah ketika menulis di jam-jam dini hari di saat orang lain terlelap.
Untuk mengetahuinya diperlukan waktu yang tidak sebentar apalagi jika kamu baru saja menggeluti dunia tulis menulis secara serius. Bisa dibilang itu adalah proses trial-error alias usaha coba-coba sebelum akhirnya kamu menyadari dengan sendirinya waktu produktifmu. Tapi, apa pentingnya mengenali waktu produktif?
Dengan mengetahui hal itu, kamu bisa menetapkan batas kemampuanmu dalam menulis. Hal ini akan sangat penting ketika kamu bekerja untuk orang lain agar tidak melebihi tenggat waktu yang sudah ditentukan. Selain itu, menulis pada waktu produktif tentu akan memaksimalkan kualitas tulisan yang nantinya kamu hasilkan. Jadi, kapan waktu produktifmu?
Bergabung ke dalam komunitas menulis
Akan ada banyak manfaat yang diperoleh dengan bergabung ke dalam lingkaran pertemanan para penulis. Kamu akan bertemu dengan orang-orang seprofesi yang sebagian besarnya mungkin sudah merasakan lebih banyak asam garam dunia tulis-menulis.
Akan ada banyak pula informasi yang kamu terima baik suka maupun duka sebagai penulis terutama penulis lepas. Kamu juga bisa berguru skill menulis dengan para tetua yang sudah lama merambah dunia tulis-menulis. Melalui sharing informasi ini tentunya akan memperkaya dirimu sebagai newbie sehingga bisa lebih luwes menjalani profesi ini.
Informasi penting lainnya yang mungkin kamu dapatkan adalah mengenai kegiatan-kegiatan kepenulisan (seminar, workshop, bedah buku). Ini adalah kesempatan bagus untuk kamu mengumpulkan link dan membangun jaringan seluas mungkin dengan orang-orang profesional di bidang kepenulisan (penulis profesional, penerbit) yang pastinya akan sangat berguna untuk memperluas karir menulis kamu.
“Menjual diri”
Eits, jangan langsung mengernyitkan dahi membaca tips yang satu ini karena menit selanjutnya kamu pasti akan manggut-manggut setuju. Untuk menjadi penulis lepas yang profesional kamu perlu “menjual diri” seluas mungkin dan membiarkan orang lain mengetahui kemampuan menulismu yang luar biasa.
Bagaimana orang bisa tahu kehebatanmu dalam menulis jika kamu bahkan tidak mempromosikan diri, kan? Ya, menjual diri di sini maksudnya adalah mempromosikan diri agar orang ain mengenalmu sebagai penulis lepas.
Tentunya bukan upaya menjual diri sembarangan yang harus kamu tempuh. Di jaman digital saat ini, media sosial tak ubahnya magnet besar yang bisa menarik banyak orang untuk terlibat di dalamnya. Sebut saja Twitter, Facebook, Path, Instagram, Tumblr, dan LinkedIn.
Setiap media sosial tersebut sudah memiliki tempatnya masing-masing di hati para penggunanya dan di situ kamu bisa memanfaatkannya untuk melakukan promosi diri sebagai seorang penulis lepas. Langkah sederhana adalah dengan menulis “Penulis lepas (Freelance Writer)” di bio akun media sosialmu disertai dengan website, blog atau akun Tumblr yang memuat tulisan-tulisanmu dan tak lupa email untuk menghubungimu.
Selanjutnya, kamu bisa bersiap untuk menerima kemungkinan para pencari penulis lepas yang mendatangimu lebih dulu.
Jangan berhenti mencari kesempatan
Kesempatan untuk menjadi penulis lepas saat ini sudah terbuka begitu lebar. Kalau kamu merasa sudah mati-matian “menjual diri” melalui akun media sosialmu dan sudah ada pula para pencari penulis lepas yang mengubungimu, sesungguhnya pekerjaanmu belum selesai dan jangan dulu merasa puas.
Menjadi penulis lepas juga membutuhkan ketekunan bukan saja dalam menghasilkan tulisan melainkan juga ketekunan dalam mencari kesempatan menulis lebih banyak.Jika karena satu dan lain hal kamu merasa sedang berada pada masa tidak produktifmu, atau kamu merasa bisa lebih produktif dari itu dan pada waktu yang sama dompetmu semakin menipis, mencari kesempatan menulis di tempat lain adalah sebuah keharusan.
Kamu juga perlu mengusahakan cara lain ketika lamaran-lamaran sebagai penulis lepas yang kamu kirimkan ke sejumlah lowongan kerja tidak menunjukkan harapan yang berarti. Pada saat itulah yang harus kamu lakukan adalah menjemput bola. Kamu bisa langsung mengirimkan tulisan-tulisanmu ke koran, majalah, atau media massa dan media publikasi lainnya karena seringkali mereka pun tidak membuat iklan lowongan pekerjaan.
Yang harus kamu pastikan agar tetap dalam koridor profesionalisme penulis lepas adalah tidak mengirimkan naskah yang sama ke banyak media massa untuk dipublikasikan. Karena akan menjadi masalah yang serius ketika ternyata tulisanmu itu bersedia dipublikasikan oleh lebih dari satu media massa. Redaksi media yang bersangkutan tentunya membutuhkan waktu untuk memproses tulisanmu dan banyak tulisan orang lain sebelum memutuskan untuk ‘naik cetak’.
Untuk itu, bersabarlah sembil terus menulis dan mengirimkannya ke media lain untuk mencoba peruntungan. Jika lebih dari 3 bulan tidak ada konfirmasi dari media massa tersebut sebaiknya kamu menanyakan nasib tulisanmu agar benar-benar yakin untuk mengirimkannya pada media massa lainnya.
Jadilah sang ahli
Memiliki kekhasan dalam gaya menulis adalah salah satu cara untuk membentuk identitas diri seorang penulis. Identitas ini penting karena akan menjadi kekuatan si penulis yang membedakannya dengan penulis lainnya, begitu pula dengan penulis lepas. Cara penting lainnya yang bisa ditempuh untuk membentuk identitas diri sebagai penulis sekaligus menempatkan diri sebagai penulis yang profesional adalah dengan menguasai bidang tertentu.
Memiliki wawasan pada bidang tertentu secara mendalam bisa menjadi faktor yang mempermudah kamu untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas (ingat poin 1?). Misalnya kamu memiliki hobi traveling ke berbagai tempat di seluruh dunia. Ini sudah menjadi nilai plus kamu dalam menulis karena kamu tidak sekedar mengetahui tempat-tempat yang akan kamu tulis melalui pencarian referensi di internet melainkan sudah mengalami sendiri perjalanan kesana.
Dengan menjadi ahlinya, kamu telah memposisikan diri pada pasar tulisan yang berbeda yang akan memudahkan kamu untuk ditemukan oleh orang lain.
Menulis hal yang sekaligus adalah kesukaanmu juga akan berdampak terhadap proses pembuatan tulisan itu sendiri. Kamu akan merasa lebih percaya diri saat menulis, lebih menikmati setiap wkatu yang dihabiskan untuk menulis, dan tidak merasa tertekan ataupun terpaksa karena yang kamu bahas adalah sesuatu yang sangat familiar dan sudah menjadi minatmu.
Tetapkan sistem dan disiplin
Jika kamu adalah penulis lepas yang terikat kontrak dengan perusahaan, kamu harus memastikan untuk mematuhi peraturan dan kesepakatan yang telah dibuat antara kamu dan perusahaan tersebut. Di situlah profesionalitasmu akan diuji. Kamu tentu akan memiliki kewajiban untuk membuat tulisan dengan ketentuan penulisan dan jangka waktu tertentu (deadline).
Hal ini akan menjadi cukup menyulitkan terutama jika kamu bekerja untuk lebih dari satu perusahaan. Hal yang harus kamu lakukan agar tetap seimbang dan tidak mengecewakan pihak manapun adalah dengan menerapkan sistem senyaman mungkin.
Hal sederhana tapi berdampak besar yang bisa dilakukan adalah membuat jadwal. Jadwal ini bisa berisikan tentang tulisan apa yang harus kamu buat, untuk siapa kamu menulisnya, dan kapan tenggat waktu pengiriman tulisan kepada perusahaan tersebut. Jadwal tersebut akan membantu kamu dalam menentukan prioritas pekerjaan.
Selanjutnya, kamu hanya perlu disiplin mengikuti jadwal. Dengan membiasakan diri mengorganisasikan segala sesuatu termasuk jadwal menulis, kamu akan bisa mengenali tingkat produktivitasmu sendiri. Pada akhirnya, integritasmu pun akan terjaga dan kamu tidak akan kehilangan kepercayaan orang lain karena gagal memenuhi aturan yang sudah disepakati.
Lakukan manajemen penghasilan
Siapa bilang menjadi penulis lepas adalah pekerjaan yang mudah? Penulis lepas tidak bisa lagi dipandang sebelah mata apalagi dengan semakin kuatnya pengaruh dunia maya terhadap kehidupan kita. Saat ini, menjadi penulis lepas terutama di dunia maya bisa dibilang profesi yang sangat dilirik orang karena memungkinkan kita untuk mengeruk rupiah di dalamnya.
Jadi, menetapkan penulis lepas sebagai profesi tetap dan memperoleh penghasilan melaluinya bukan sekedar angan-angan.
Penulis lepas terutama yang tidak terikat pada perusahaan mana pun memang seringkali tidak memberikan jaminan penghasilan tetap. Pada akhirnya penghasilanmu bergantung pada seberapa rajin kamu mencari peluang menulis misalnya menulis di koran atau majalah dan bisa memastikan tulisan-tulisan tersebut akan bernilai rupiah karena dipublikasikan.
Maka, melakukan pengelolaan keuangan dari hasil menulis adalah hal penting lainnya untuk membentuk kamu sebagai penulis lepas yang profesional.
Penulis lepas itu akan menemukan yang namanya masa produktif dan tidak produktif. Masa produktif adalah masa jaya seorang penulis lepas karena bisa menghasilkan tulisan yang bahkan bernilai lebih dari penghasilan pekerja tetap. Namun, kamu harus bersiap akan datangnya waktu dimana kamu tidak cukup produktif untuk menghasilkan tulisan. Ini sama artinya dengan nasib tebal-tipisnya dompetmu.
Karena tidak ada jaminan penghasilan tetap, kamu harus bisa mengelola uang yang diterima sebagai hasil menulis agar benar-benar bisa menunjang kehidupanmu, terutama jika memang kamu berkeinginan untuk menjadikan penulis lepas sebagai profesi tetap. Selalu alokasikan penghasilanmu untuk tabungan yang nantinya dapat digunakan ketika masa-masa tidak produktif dan hal-hal tidak terduga.
Oleh : Bona Intan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar