Tips Menulis Lebih Cepat, Lebih Baik, dan Mudah Dipahami



Bagi sebagian orang, menulis adalah hal yang sangat sulit. Menurut mereka menulis itu hal yang rumit dan terkesan sulit untuk di lakukan. Apalagi ketika mereka menulis dengan keadaan yang terpaksa atau dalam keadaan yang tidak mereka inginkan.

Seperi dalam contohnya saja ketika mereka mendapatkan tugas menulis hal yang tidak mereka sukai, maka mereka akan merasa menulis itu tidak enak dan tidak menarik. Menulis juga terasa sulit ketika kita tidak terbiasa. Orang yang sebelumnya tidak terbiasa untuk menulis, akan merasakan kesulitan dalam menulis.

Memang sepertinya untuk menjadikan menulis menjadi hal lebih mudah, haruslah banyak melakukannya secara berulang-ulang. Dengan kita berusaha untuk menulis secara berulang-ulang, maka kita akan terbiasa dengan menulis dan kalau sudah terbiasa maka akan menjadi lebih enak dan mudah.



Seperti falsafah jawa mengatakan “witeng tresno jalaran songko kulino” yang artinya suka terhadap sesuatu itu berasal dari kebiasaan yang di ulang-ulang. Kata-kata tersebut memang terkesan sederhana, namun jika kita membacanya dengan memaknai lebih dalam, maka kita akan menganggukkan kepala dan dalam hati kita akan mengatakan memang benar.
Jika kita terbiasa melakukan akan suatu hal, maka dengan ke-terbiasaan tersebut menjadikan kita secara otomatis suka kepada kegiatan tersebut.
Namun bagi sebagian orang yang lain, menulis adalah hal yang mudah dan juga menyenangkan. Ada salah satu teman saya yang mengatakan dengan menulis kita bisa menjadi apa yang kita inginkan. Perkataan tersebut tidak salah, dan memang benar jika kita menulis maka kita bisa menjadi apa yang kita inginkan.

Melalui tulisan-tulisan yang kita buat, kita bisa membuat apa saya yang menjadi keinginan kita. Dalam kondisi apapun, berbagai keadaan bisa kita gambarkan dengan tulisan. Dalam keadaan apapun, kita bisa mendeskripsikan melalui tulisan yang kita buat.

Dan dalam posisi di manapun kita, kita juga bisa menceritakannya dengan tulisan juga. Menulis merupakan hal yang menyenangkan bagi mereka yang memang mempunyai hobi menulis dan sudah melakukannya secara terus menerus.

Lalu bagaimanakah cara agar menulis bisa menjadi hal yang menyenangkan bagi kita? Bagaimana caranya agar kita tidak merasa kesulitan dalam menulis? Berikut saya sampaikan tips-tips dalam menulis agar menjadi mudah dan tidak sulit.

Menulis di tempat yang tenang



Ketika kita menulis, umumnya kita tidak bisa terganggu oleh suara-suara kebisingan yang memecahkan konsentrasi kita. Ketika kita menulis, kita membutuhkan konsentrasi yang penuh. Dan dalam mengumpulkan konsentrasi tersebut, kita tidak bisa di barengi dengan adanya suara-suara kebisingan yang mengganggu konsentrasi kita.
Memang tipe setiap orang berbeda-beda dan cenderung tidak sama dalam berkonsentrasi ketika dalam keramaian. Namun, umunya seseorang konsentrasinya akan terkumpul dengan baik jika kita berada di tempat dan suasana yang tenang.
Usahakan ketika dalam menulis, kita mencari tempat yang orang lain tidak bisa mengganggu kita. Entah di ruangan yang tertutup, di kamar atau dimana saja yang menurut kita aman dan nyaman ketika mengumpulkan konsentrasi dalam menulis.

Jika kita tidak berada di tempat yang aman dan tenang, maka akan terjadi kemungkinan ketika kita sedang konsentrasi dan fokus menulis, tiba-tiba ada salah satu anggota keuarga tika atau teman yang yang tiba-tiba bertanya kepada kita akan suatu hal, tentu hal tersebut akan memecahkan konsentrasi kita ketika kita sedang fokus menulis.

Dengan demikian, agar tidak terjadi hal yang tersebut diatas, maka hendaknya kita sebisa mungkin untuk mencari tempat yang aman dan nyaman ketika sedang menulis.


Membuat Outline atau beberapa poin penting


Agar tulisan yang kita buat tidak mengarah kemana-mana, perlulah kita membuat outline atau cacatan mengenai poin-poin penting yang akan kita buat. Tulisan yang efektif memang tulisan yang mengarah ke fokus pembahasan dan tidak meluas kemana-mana.
Tulisan itu fokus dan mengarah ke pokok pembahasan dengan apa yang akan kita sampaikan dalam tulisan tersebut. Dalam mengelompokkan pembahasan per-paragrafnya, kita harus menyusun catatan secara garis besar terlebih dahulu. 
Tujuannya selain untuk fokus pada pembahasan yang kita tulis, juga pada kemudahan kita dalam memahami tulisan tersebut. Memang tampaknya tulisan akan lebih mudah di pahami jika yang di bahas itu fokus secara sistematis dan tidak meluas kemana-mana.

Membuat outline atau membuat poin-poin penting menjadikan kita lebih mudah dalam menuliskan apa yang akan kita tulis. Memudahkan kita dalam mengelompakkan di paragraf mana bahasan tertentu akan di bahas.

Tentu semua itu tidaklah mudah dan berjalan begitu saja, namun dengan adanya pengelompokan pembahasan yang di buat inti-inti apa saja yang akan di bahas, akan lebih mempermudah kita dalam melakukan penulisan.

Adapun cara mengelompakkan pembahasan denngan membuat outline atau poin-poin penting ini saya rasa lebih mudah dan lebih enah melakukannya jika di bandingkan dengan tidak membuatnya terlebih dahulu. Dengan demikian, jika kita menulis dengan membuat outline atau catatan mengenai poin penting yang akan kita bahas, akan mempermudah kita dalam melakukan penulisan.


Luangkan waktu untuk istirahat sejenak


Meluangkan waktu untuk istirahat sejenak kelihatannya hal yang sepele namun begitu penting jika di abaikan. Setiap kita memerlukan waktu khusus untuk beristirahat, walau hanya sejenak. Untuk sekedar melepakan penat, kadang-kadang kita melepaskannya dengan beristirahat sejenak.

Atau bisa juga kita dengan pergi ke luar ruangan sejenak atau sekedar untuk melihat-lihat hal yang lain yang kiranya bisa memberikan suasana baru. Tidak hanya ada dalam kepenatan sewaktu kita masi melakukan penulisan.

Dengan adanya istirahat sejenak atau break sebentar, kita akan segar kembali dan fikiran kita akan jernih kembali. Jika kepenatan sudah pergi dan fikiran sudah jernih kembali, maka kita akan lebih mudah dalam melakukan penulisan yang selanjutnya.
Tidak perlu banyak waktu yang kita butuhkan untuk sekedar istirahat sejenak. Hanya sekedar menghilangkan kepenatan dalam fikiran. Walau hanya sebentar, namun usahakan memang terasa benar-benar fres atau segar kembali setelah melakukannya. 
Dan usahakan jangan terlalu lama dalam beristirahat. Karena kalau terlalu lama intirahan yang lebih dari satu atau dua jam, maka fokus kita akan pergi dan terganti dengan fokus yang lainnya. Kata mentor saya ketika saya sedang mengikuti kegiatan pelatihan penulisan, waktu yang efektif yaitu 50:10 (lima piluh banding sepuluh).

Maksudnya yaitu jika kita menulis dalam waktu satu jam yang enam puluh menit, maka yang 50 menit itu untuk benar-benar menulis dan yang 10 menit itu untuk waktu istirahat kita. Dalam melakukan penulisan ini istirahat sejenak di lakukan untuk menyegarkan kembali fikiran dan fokus kita.

Agar apa yang kita tuliskan tidak mengarang kemana-mana keran hanya fikiran kita memang sudah butuh istirahat. Gunakanlah waktu istirahat walau sejenak untuk menyegarkan kembali fikiran kita.


Mengobrol dengan orang yang lebih pandai menulis


Pengalaman pribadi saya ketika mulai belajar menulis, saya dapatkan dari sebuah obrolan sederhana yang kelihatannya sepele dengan dosen saya yang aktif menulis. Hal-hal sederhana yang saya tanyakan mengenai menulis.
Mulai dari bagaimana caranya agar bisa aktif menulis, bagaimana cara memulai menulis, bagaimana agar tulisan lebih menarik sampai pada bagaimana caranya agar tulisan yang kita buat bisa di muat di berbagai media masa dan media sosial. 
Memang sebuah obrolan biasa di anggap sebagai hal yang mungkin sepele, namun bagi pengalaman pribadi saya, obrolan sederhana cukup berarti. Dari obrolan sederhana ini kita bisa mendapatkan ilmu secara langsung dan gratis dari orang yang berpengalaman lebih di bandingkan kita. Kita dapat menanyakan secara langsung tentang apa yang ingin kita ketahui.

Mengorol dengan orang yang lebih pandai dalam menulis merupakan salah satu cara yang efektif bagi para pemula yang masih dalam tahap belajar dalam menulis. Namun juga para penulis juga harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana sifat atau karakter orang yang kita ajak ngobro dalam penulsan dia.

Apakah yang kita ajak ngobrol atau kita konsultasikan tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan atau tidak. Tentulah kita lebih banyak tau apa yang akan kita lakukan dalam menulis ini. Dengan demikian, walaupun mengobro dengan orang yang kita anggap lebih ilmunya di bandingkan kita itu penting, namun kita juga harus melihat bagaimana orangnya juga.


Seringlah jalan-jalan


Cara ini merupaka cara yang paling banyak di lakukan oleh para penulis novel. Baik para penulis novel yang sudah terkenal atau yang belum terkenal.

Bahkan bukan hanya para penulis novel saja menurut saya, dalam hal apapun ketika seseorang ingin menulis sesuatu, maka bisanya dia akan melakukan sebuah perjalanan atau bepergian ke suatu tempat tertentu untuk yang kemudian dia menuliskan kegiatannya tersebut.

Memang ada perbedaan ketika oarang yang menulis ketika sedang melalui sebuah perjalanan dalam bepergian dengan yang tidak dalam perjalanan bepergian.

Rasanya memang yang sedang dalam perjalanan bepergian itu mendapatkan banyak inspirasi di jalanan yang telah ia lewati. Inspirasi tersebut banyak di dapatkan ketika sesorang sedang dalam perjalanan yang mengesankan dan di lalui dengan orang-orang yang di kasihi atau di sayangi dalam hidupnya.


Berpindah tempat


Ketika kita seedang menulis, namun tiba-tiba fikiran kira mulai penat yang menusir ide-ide kreatif yang ada di kepala kita, maka hal yang mungkin baik di lakukan untuk di jadikan solusi adalah dengan berindah tempat.

Dengan berpindah tempat kita akan mendapatkan suasana yang baru dan keadaan yang baru. Hal ini bisa di rasakn dengan berbeda dan lebih baik jika di bandingkan jika kita tidak berpindah ke tempat yang lain. Intinya kita berpindah tempat adalah agar kita mendapatkan suasan yang baru.

Dengan adanya kita merasakan suasan yang beru itu, maka biasanya kita akan konsen dan lebih fokus dalam menuliskan apa yang ingin kita tuliskan.

Berpindah tempat memang tampak hal yang cukup sederhana, namun cukup berarti. Walau hanya sekedar untuk mencari suasan yang baru. Ini yang biasa di abaikan oleh kebanyak orang. Hal-hal sederhana namun berarti seperti ini yang biasanya banyak di abaikan ini, mempunyai kemanfaatan yang tidak sepele.

Kemanfaatan yang di timbulkan bahkan besar juga.

Coba saja bayangkan jika fikiran kita memang sudah waktu untuk istirahat, namun tetap kita paksakan, tentu bukanlah hal yang baik yang akan kita dapatkan melainkan sebaliknya. Dari sin jelaslah tampak begitu penting hal kecil seperti berpindah untuk mencari suasan baru bagi diri kita sendiri ketika menulis.


Menulis dengan 10 jari


Menulis dengan sepuluh jari memang tidak mudah dan terkesan cukup rumit. Memerlukan latihan khusus dangan waktu yang tidak sebentar dalam mempelajarinya. Bahkan harus di lakukan secara berulang-ulang dalam mempelajarinya agar kita terbiasa. Walaupun hal tersebut terkesan sulit, namun ini merupakan cara yang sangat penting dalam menulis.
Tentu akan lebih cepat ketika kita menulis, jika menulis menggunakan sepuluah jari. Akan menjadikan pekerjaan kita menjadi lebih efektif dan efesien ketika kita menulis dengan menggunakan tehnik menulis dengan sepuluh jari.
Para penulis pemula biasanya menulis menggunkan sebelas jari. Yaitu dengan jari telunjuk tangan sebelah kanan dan jari telunjuk tangan sebelah kiri. Kedua jari telunjuk tersebut di sejajarkan untuk mengetik sehingga memang sepeti angka sebelas dan ini yang biasa di jadikan semacam candaan menulis dengan menggunakan sebelas jari.

Yang dimaksud bukanlah menggunakan sebelas jari yang sesungguhnya, melainkan hanya sekedar candaan atau guyonan. Menulis dengan menggunakan sepuluh jari akan mempercepat penulisan kita sehingga jika kita menulisnya cepat tentu akan leebih banyak yang akan bisa kita tuliskan.


Mempunyai rival atau teman saingan


Pekerjaan akan mempunyai hasil yang berbeda jika dalam pengerjaannya di lakukan dengan bersaing. Hasilnya akan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan jika di bandingkan dengan pekerjaan yang di lakukan dengan tidak bersaing dalam pengerjaannya. Walau pekerjaannya sama, namun hasilnya pasti berbeda.

Pekerjaan yang di lakukan dengan adanya sebuah persaingan akan mempunyai nilai yang lebih jika di bandingkan dengan yang tidak di lakukan dengan bersaing. Karena ketika sebuah pekerjaan di lakukan dengan bersaing, akan ada sebuah perlombaan untuk menjadi yang terbaik. Di situ akan muncul sebuah motivasi untuk menjadi yang terbaik.
Begitu juga halnya dengan kita menulis. Ketika kita menulis sendiri dengan tidak mempunyai saingan, maka hasilnya juga hanya sebatas apa yang bisa kita kerjakan tanpa adanya unsur persaingan. 
Berbeda jika kita menulis tetapi mempunyai saingan, tentu di situ mencul sebuah persingan untuk menjadi yang terbaik di antara para pesaing kita. Kita aka termotivasi lebih lagi dalam menulsi sehingga tulisan kita akan mempunyai nilai yang lebih.


Mau mulai menulis, tapi bingung mau mulai dari mana? Lewati saja


Kadang kita merasakan dalam menulis bingung mau memulai dari mana. Di sini saya beri saran agar lewati saya yang kita bingungkan tersebut. Kerjakan yang bisa kita kerjakan. Memang kalau menulis itu tidak perlu runtuk dalam memulainya. Jika bingung mulai dari mana awalnya, karena sulitnya menulis di awal itu katanya menggambarkan isi tulisan itu di awal.

Kalau memang benar bingung silahkan di lewati saja. Karena nanti akan mencul setelah kita memulai dari hal yang tidak bingungkan. Jika kita bingung mau mulai dari mana yang awalnya, maka kerjakanlah yang bagian selanjutnya dahulu sampai selesai.

Kalau sudah biasanya yang awal itu akan ketemu kemudian setelah tulisan yang tidak kita bingungkan itu selesai. Jadi, silahkan di lewati saja kalau bingung di awal mau mulai dari mana.


Perbanyak Praktik Menulis


Seperti yang saya jelaskan di awal, banyak orang yang mempunyai anggapan bahwa menulis itu suatu hal yang sulit. Mungkin karena tidak terbiasa saja jadi kelihatannya suit. Coba kalau sudah terbiasa dengan membiasakan menulis secara berkelanjutan.

Maka kita akan terbiasa dan kalau sudah terbiasa maka tidak akan tersa sulit. Demikianlah beberapa tips untuk menulis.

Yang di sampaikan disini tidaklah bersifat kaku. Tentu semua terserah pada kita mau milih yang mana yang di sukai. Namun tentunya semau terdapat kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Semoga tulisan ini bisa memberi manfaat pada siapa saja yang mmebutuhkannya(*).

Oleh : Misbahul Munir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar