Cara Menulis Ulang Artikel

Saya tidak membuat paragraf pembuka untuk artikel ini, saya sedang tidak ada ide. Intinya adalah, bagaimana menulis ulang sebuah artikel, biar artikel kita itu tidak kopi paste dari artikel orang lain.

Simpelnya begini, banyak penulis yang mencari referensi dari website lain ketika hendak menulis artikel tertentu. Namun, alih-alih menulis dengan gaya tulisannya sendiri, tetapi malah meng copy paste juga kata demi kata yang ada di referensi tersebut.



Nah, bagaimana untuk tidak terjebak copy paste?

Berikut ini adalah beberapa cara yang biasa saya gunakan untuk menulis ulang konten, terutama konten berbahasa Inggris :


Salinlah idenya, bukan kata-katanya

Satu hal yang perlu disadari betul saat hendak menulis ulang artikel adalah, kita menyalin idenya, bukan kata-katanya. Jika kita menyalin ide dan kata-katanya, itulah plagiat. Tetapi, ketika kita menyalin idenya, itu lebih baik.

Maka, sebelum menulis ulang sebuah artikel, misalnya artikel A, pastikan dulu kita sudah memahami apa inti-inti dari artikel A tersebut. Setelah kamu memahami intinya, sajikanlah dengan gaya bahasamu sendiri.

Contoh misalnya nih,

Kalimat asli...
Ada ratusan internet marketer di Jogjakarta yang sukses menjalankan bisnis online.

Contoh menulis ulangnya jadi ...
Kamu akan menemukan banyak pebisnis sukses di Jogjakarta yang mengelola dan menjalankan bisnisnya di internet.

Atau ...
Dalam hampir setiap sudut di kota Jogjakarta, Anda akan menemukan banyak sekali internet marketer yang bekerja fulltime di dunia online dan mereka berhasil.


Kalimat-kalimat itu pada dasarnya sama, kan? .. Tiga kalimat itu hanya ditulis dengan cara dan struktur yang berbeda.
Mungkin para pembaca kita tidak begitu peduli dengan kata-kata yang kita pakai di dalam artikel, yang dicari oleh pembaca adalah, ia bisa mengerti inti artikelnya, ‘ohh ini artikelnya membahas tentang ini...”. 
Tetapi, google itu sangat teliti dalam mendeteksi artikel-artikel yang hanya copy paste. Dan, sekali blog kita terdeteksi copy paste, maka habislah kita. Ibarat main bola, kita dapet kartu kuning, atau bahkan kalau sering banget copy paste, bisa dapet kartu merah.

Selain itu, dengan menulis ulang artikel memakai gaya tulisan kita sendiri, orang lain atau pembaca juga akan lebih mengenal karakter tulisan kita. Menjadi berbeda dari penulis lain itu tidaklah rumit, cukup menjadi diri sendiri dan percaya diri, itu sudah bagus.


Tulis ulanglah paragraf demi paragraf, Bukan kalimat demi kalimat

Nah, kalau yang ini penting juga. Menulis ulang paragraf demi paragraf menuntut kita untuk lebih memahami konteks satu paragraf itu sendiri. Bukan per kalimat. Karena, kalau kita menulis ulang dengan acuan satu kalimat, maka kita akan terjebak pada lingkup yang kecil. Akibatnya, kita akan kesusahan dalam merangkai kata-kata dalam satu paragraf.
Selain itu, fokus menulis ulang per kalimat juga membuat kita mudah melakukan copy paste. Ataupun kalau tidak copy paste, proses rewriting-nya akan lebih lama.
Lebih baik, baca dulu dan pahami apa isi satu paragraf, setelah itu, tulis ulang satu paragraf utuh tersebut, sehingga kita lebih mudah dan lebih longgar dalam menuangkan gaya tulisan kita. Jadikanlah paragraf itu 100% tulisan kamu.

Contohnya, menulis ulang satu paragraf :


Saya coba tulis ulang dari artikel diatas :

Iker Casillas Cs  kembali menghabisi lawannya. Kali ini, Atletic Bilbao menjadi sasaran keganasan mereka. Bek kanan Real Madrid, Dani Carvajal, mengatakan bahwa timnya sudah bermain sangat baik di awal musim ini setelah menaklukkan Atletic Bilbao 5-0, pada Journada ketujuh Laliga 2014-2015, Senin (6/10/2014) dini hari.
Dalam pertandingan yang diadakan di Santiago Bernabeu, dua bomber andalah El Real, Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema menjadi aktor kemenangan timnya, dengan masing-masing mengemas 3 gol dan 2 gol. Terkait kualitas permainan Madrid, Carvajal mempunyai komentar sendiri. Permainan Real Madrid hari itu sangat sempurna, kata Carvajal, jika dibandingkan dengan laga-laga Madrid yang sudah lalu.
Nah, salah satu skill yang harus dikuasai supaya kita mudah menulis ulang adalah, menguasai sinonim suatu kata. Misalnya di artikel A ada kata mengaku, kita pakai kata Mengatakan, bertanding = bertarung... dan sebagainya.. pokoknya itulah!


Nggak usah takut bikin perubahan

Nah ini juga menarik. Saat hendak menulis ulang konten, bukan berarti kita harus menulis ulang idenya sama persis. Terutama untuk artikel yang isinya tentang pendapat atau cara dan tips. Artikel ini lebih fleksibel daripada artikel yang bersifat news.

Kalau kita memiliki ide-ide baru atau mungkin nggak setuju dengan sesuatu di opening sebuah konten tips dan cara, nggak perlu takut untuk mengeditnya atau menambahkannya. Biarkan gaya tulisan dan idealisme kita sendiri lebih ‘berbicara’ di konten tersebut.

Untuk memudahkan hal ini, anggaplah artikel yang hendak kamu tulis itu sebagai referensi atau daftar pustakamu.

Misalnya nih, kita mau menulis ulang artikel tentang ‘Cara menghadapi atasan yang mendiamkan Anda,”..
Dalam artikel itu, disebutkan ada 3 cara :

  • Tetap bersikap biasa, tidak perlu over perhatian atau malah ikut-ikutan lebih diam. 
  • Introspeksi, jangan berkecil hati, pasti atasan memiliki alasan sendiri kenapa sikapnya berbeda. Apalagi jika yang didiamkan adalah Anda saja.
  • Bekerja lebih profesional, mayoritas keretakan di dunia kerja terjadi karena tuntutan dan hasil tidak sesuai. Maka, tidak ada cara lain untuk memperbaiki keretakan itu selain bekerja lebih profesional dan menunjukkan prestasi

Nah, dari 3 poin diatas, tentu kamu bisa menjabarkanya satu per satu, dengan gaya bahasamu sendiri. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan 2 cara lagi.. Misalnya :
1. Berinisiatiflah lebih dahulu.
2. Jika keadaan memburuk, tinggalkanlah. Untuk apa bekerjasama kalau tidak ada manfaatnya buat kedua pihak.


Ketika Ragu, Tambah Lagi

Akhirnya, kalau karena alasan tertentu kamu masih khawatir artikel yang ditulis masih terlihat seperti copy paste dan kurang kreatif, carilah cara untuk menambahkan lebih banyak konten dan membuatnya unik, sehingga terlihat lebih ‘gue banget!’.

Tambahkan poin tambahan, masukkan ide-ide dari orang-orang terdekat juga bisa. Nah, kalau kamu sudah percaya diri dengan artikel yang kamu tulis, dan merasa lebih baik daripada artikel yang ditulis ulang, berarti kamu sukses menulis artikel.

Nah, itu dulu tips menulis ulang artikel berdasarkan pengalaman saya. Nantikan tips menulis ketika kita kehabisan topik atau ide.

Barangkali kamu ada tips lain yang bisa dishare, feel free to share, silahkan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar